Searching...

Kata Mutiara Yang Paling Indah Ketika Cinta Terurai

7:04:00 PM

Kata Mutiara Yang Paling Indah Ketika Cinta Terurai


Kata Mutiara Yang Paling Indah Ketika Cinta TeruraiSemoga bermanfaat, jangan lupa sobat tambahkan jaringan teman di Kolom Blog GRATIS,...



Oleh kebaktianku 

“…pabila cinta memanggilmu… ikutilah dia walau jalannya berliku-liku… Dan, pabila sayapnya merangkummu… pasrahlah serta menyerah, walau pedang tersembunyi di sela sayap itu melukaimu…” (Kahlil Gibran)



“…kuhancurkan tulang-tulangku, tetapi aku tidak membuangnya sampai aku mendengar suara cinta memanggilku dan melihat jiwaku siap untuk berpetualang” (Kahlil Gibran)



“Tubuh mempunyai keinginan yang tidak kita ketahui. Mereka dipisahkan karena alasan duniawi dan dipisahkan di ujung bumi. Namun jiwa tetap ada di tangan cinta… terus hidup… sampai kematian datang dan menyeret mereka kepada Tuhan…” (Kahlil Gibran)



“Jangan menangis, Kekasihku… Janganlah menangis dan berbahagialah, karena kita diikat bersama dalam cinta. Hanya dengan cinta yang indah… kita dapat bertahan terhadap derita kemiskinan, pahitnya kesedihan, dan duka perpisahan” (Kahlil Gibran)



“Aku ingin mencintaimu dengan sederhana… seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu… Aku ingin mencintaimu dengan sederhana… seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada…” (Kahlil Gibran)




“Jika cinta tidak dapat mengembalikan engkau kepadaku dalam kehidupan ini… pastilah cinta akan menyatukan kita dalam kehidupan yang akan datang” (Kahlil Gibran)




“Apa yang telah kucintai laksana seorang anak kini tak henti-hentinya aku mencintai… Dan, apa yang kucintai kini… akan kucintai sampai akhir hidupku, karena cinta ialah semua yang dapat kucapai… dan tak ada yang akan mencabut diriku dari padanya” (Kahlil Gibran) 




“Kemarin aku sendirian di dunia ini, kekasih; dan kesendirianku… sebengis kematian… Kemarin diriku adalah sepatah kata yang tak bersuara…, di dalam pikiran malam. Hari ini… aku menjelma menjadi sebuah nyanyian menyenangkan di atas lidah hari. Dan, ini berlangsung dalam semenit dari sang waktu yang melahirkan sekilasan pandang, sepatah kata, sebuah desakan dan… sekecup ciuman” (Kahlil Gibran)

=====================================================






Dalam sujud terakhirku Ya Allah…


kuteriakkan Asma-Mu sekeras-kerasnya


agar runtuh dinding kesombongan dalam hatiku






Dalam sujud terakhirku Ya Rabbi…


ku menangis sejadi-jadinya


biar kering mata ini


namun basah ladang hati yang gersang






Dalam sujud terakhirku Ya Rahman…


kulihat semua dosa yang membayangiku


kelam mencengkram jiwa yang lusuh






Dalam sujud terakhirku Ya Rahim…


biarkan aku patah dalam cahayaMu


biarkan kumusnahkan titik-titik kemunafikanku


agar ku kembali dalam pelukan hidayahMu






Dalam sujud terakhirku


biarkan aku hirup nafasku sekali lagi


hanya untuk menyebut namaMu dan kekasihMu tercinta







Sahabatku, terkadang seperti Anak itulah tingkah kita. Terkadang kita Buta dan Tuli, tidak mau sedikit pun mendengar dan melihat sekeliling kita. Tapi Allah sebagai AYAH YANG BAIK dan SETIA pada Kita. Dia selalu dengan Sabar Menuntun dan Menolong Kita. 



Tersebutlah seorang ayah yang mempunyai anak. Ayah ini sangat menyayangi anaknya. Di suatu weekend, si ayah mengajak anaknya untuk pergi ke pasar malam. Mereka pulang sangat larut. Di tengah jalan, si anak melepas seat beltnya karena merasa tidak nyaman. Si ayah sudah menyuruhnya memasang kembali, namun si anak tidak menurut.



Benar saja, di salah satu tikungan, ada sebuah mobil lain melaju kencang tak terkendali. Ternyata pengemudinya mabuk. Tabrakan tak terhindarkan. Si ayah selamat, namun si anak terpental keluar. Kepalanya membentur aspal, dan menderita gegar otak yang cukup parah. Setelah berapa lama mendekam di rumah sakit, akhirnya si anak siuman. Namun ia tidak dapat melihat dan mendengar apapun. Buta tuli. Si ayah dengan sedih, hanya bisa memeluk erat anaknya, karena ia tahu hanya sentuhan dan pelukan yang bisa anaknya rasakan.



Begitulah kehidupan sang ayah dan anaknya yang buta-tuli ini. Dia senantiasa menjaga anaknya. Suatu saat si anak kepanasan dan minta es, si ayah diam saja. Sebab ia melihat anaknya sedang demam, dan es akan memperparah demam anaknya. Di suatu musim dingin, si anak memaksa berjalan ke tempat yang hangat, namun si ayah menarik keras sampai melukai tangan si anak, karena ternyata tempat ‘hangat’ tersebut tidak jauh dari sebuah gedung yang terbakar hebat.



Suatu kali anaknya kesal karena ayahnya membuang liontin kesukaannya. Si anak sangat marah, namun sang ayah hanya bisa menghela nafas. Komunikasinya terbatas. Ingin rasanya ia menjelaskan bahwa liontin yang tajam itu sudah berkarat. Namun apa daya si anak tidak dapat mendengar, hanya dapat merasakan. Ia hanya bisa berharap anaknya sepenuhnya percaya kalau papanya hanya melakukan yang terbaik untuk anaknya.



Saat - saat paling bahagia si ayah adalah saat dia mendengar anaknya mengutarakan perasaannya, isi hatinya. Saat anaknya mendiamkan dia, dia merasa tersiksa, namun ia senantiasa berada disamping anaknya, setia menjaganya. Dia hanya bisa berdo’a dan berharap, kalau suatu saat Allah dapat memberi mujizat. Setiap hari jam 4 pagi, dia bangun untuk mendo’akan kesembuhan anaknya. Setiap hari.




Beberapa tahun berlalu. Di suatu pagi yang cerah, sayup-sayup bunyi kicauan burung membangunkan si anak. Ternyata pendengarannya pulih! Anak itu berteriak kegirangan, sampai mengejutkan si ayah yang tertidur di sampingnya. Kemudian disusul oleh pengelihatannya. Ternyata Allah telah mengabulkan do’a sang ayah. Melihat rambut ayahnya yang telah memutih dan tangan sang ayah yang telah mengeras penuh luka, si anak memeluk erat sang ayah, sambil berkata. “Ayah, terima kasih ya, selama ini engkau telah setia menjagaku.”

======================================================






Istighfar, kalimat yang sangat pendek, tapi memiliki makna yang sangat dahsyat, sangat dalam, sangat indah dalam hidup kita. Istighfar memiliki dua makna.



Yang pertama, setiap kali kita mengucapkan astagfirullahal ‘adzim, berarti kita minta ampun kepada Allah, minta dimaafkan kesalahan kita, minta ditutupi aib-aib kita. Semakin sering kita beristighfar maka semakin bersih diri kita dari dosa, dari kesalahan, dari aib-aib. Karena itu Allah sangat menyukai hamba Allah yang terus beristighfar. Karena tidak satu pun di antara kita yang bersih dari dosa, maka istighfar adalah kewajiban dan kebutuhan kita, agar Allah mengampuni dosa kita, memaafkan kesalahan kita dan menutupi aib kita.



Yang kedua, setiap kali kita mengucapkan astagfirullahal ‘adzim, berarti kita minta kepada Allah, mohon kepada Allah, amat sangat, agar Allah memperbaiki hidup kita, menguatkan aqidah kita, membuat kita nikmat dalam ibadah khusyuk, menjadikan akhlaq kita mulia.




Subhanallah. Satu ucapan tetapi memiliki dua keinginan. Karena itu tidak heran hamba Allah yang sungguh-sungguh beristigfar tampak dalam kehidupannya, semakin berkah, semakin membawa kebaikan dan perbaikan,semakin bahagia, tenang, senang, menyenangkan, di dunia dan di akhirat. Karena itu Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang melazimkan, mendawamkan dirinya selalu beristighfar kepada Allah, maka Allah mudahkan saat ia sulit, Allah gembirakan saat ia sedih,dan Allah beri rezki dari jalan yang tidak pernah ia duga.”






Kemudian dalam Al Qur’an surat Nuh ayat 10, 11, 12, Allah SWT berfirman, “Beristighfarlah kepada Tuhanmu – sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun – niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan(pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai”. (QS. Nuh:10-12)






Beristighfarlah kita kepada Allah, niscaya Allah turunkan musim hujan yang berat. Allah mudahkan kita mendapatkan rezeki. Allah hadirkan di tengah kita anak-anak kita, generasi-generasi yang sholeh, generasi robbani. Kemudian Allah makmurkan negeri kita, Allah sejahterakan kita. Allahu Akbar.






Jadi, istighfar bukan hanya kewajiban, tapi kebutuhan kita. Karena itulah Rasulullah SAW, beliau tidak bangun dari tempat tidur beliau, kecuali beliau beristighfar 70 kali, dalam hadits lain 100 kali. Padahal dia ma’sum, dijamin masuk surga, bebas dari dosa, (tapi) begitu hebat istighfarnya kepada Allah. Apalagi kita yang banyak dosa.




Astagfirullahal ‘adzim, ampunilah dosa kami ya Allah.. tutupi aib kami…. betapa selama ini kami mudah tergelincir dalam dosa namun tak bersegera memohon ampun kepada-Mu.

======================================================






Kenapa kita menutup mata ketika kita tidur ?


Kenapa kita menutup mata ketika kita menangis ?


Kenapa kita menutup mata ketika kita membayangkan sesuatu ?


Kenapa kita menutup mata ketika kita berciuman ?


Hal hal yang terindah di dunia ini biasanya tidak terlihatAda hal hal yang tidak ingin kita lepaskan






dan ada orang orang yang tidak ingin kita tinggalkan


Tapi ingatlah, melepaskan bukan berarti akhir dari dunia


melainkan awal dari kehidupan yang baruKebahagiaan ada untuk mereka yang menangis


Kebahagiaan ada untuk mereka yang telah tersakiti


Kebahagiaan ada untuk mereka yang telah mencari dan telah mencoba






Karena merekalah yang bisa menghargai


Betapa pentingnya orang yang telah menyentuh kehidupan mereka


Cinta adalah ketika kamu menitikkan air mata, tetapi masih peduli terhadapnya


Cinta adalah ketika dia tidak mempedulikanmu, kamu masih menunggunya dengan setia


Cinta adalah ketika dia mulai mencintai orang lain dan kamu masih bisa tersenyum sambil berkata , ” Aku turut berbahagia untukmu “






Apabila cintamu tidak berhasil, bebaskanlah dirimu


Biarkanlah hatimu kembali melebarkan sayapnya dan terbang ke alam bebas lagi


Ingatlah, kamu mungkin menemukan cinta dan kehilangannya..


Tetapi saat cinta itu dimatikan, kamu tidak perlu mati bersamanya..






Orang yang terkuat bukanlah orang yang selalu menang dalam segala hal


Tetapi mereka yang tetap tegar ketika mereka jatuh


Entah bagaimana, dalam perjalanan kehidupanmu,


Kamu akan belajar tentang dirimu sendiri dan suatu saat kamu akan menyadari


Bahwa penyesalan tidak seharusnya ada di dalam hidupmu


Hanyalah penghargaan abadi atas pilihan pilihan kehidupan yang telah kau buat


Yang seharusnya ada di dalam hidupmu






Sahabat sejati akan mengerti ketika kamu berkata, ” Aku lupa “


Sahabat sejati akan tetap setia menunggu ketika kamu berkata, ” Tunggu sebentar “


Sahabat sejati hatinya akan tetap tinggal, terikat kepadamu ketika kamu berkata, ” Tinggalkan aku sendiri “






Saat kamu berkata untuk meninggalkannya,


Mungkin dia akan pergi meninggalkanmu sesaat,


Memberimu waktu untuk menenangkan dirimu sendiri,


Tetapi pada saat saat itu, hatinya tidak akan pernah meninggalkanmu


Dan sewaktu dia jauh darimu, dia akan selalu mendoakanmu dengan air mata






Lebih berbahaya mencucurkan air mata di dalam hati


daripada air mata yang keluar dari mata kita


Air mata yang keluar dari mata kita dapat dihapus,


Sementara air mata yang tersembunyi,


Akan menggoreskan luka di dalam hatimu


yang bekasnya tidak akan pernah hilang






Walaupun dalam urusan cinta, kita sangat jarang menang,


Tetapi ketika cinta itu tulus…


meskipun mungkin kelihatannya kamu kalah,


Tetapi sebenarnya kamu menang karena kamu dapat berbahagia


sewaktu kamu dapat mencintai seseorang


Lebih dari kamu mencintai diri kamu sendiri…






Akan tiba saatnya dimana kamu harus berhenti mencintai seseorang


Bukan karena orang itu berhenti mencintai kita


Atau karena ia tidak mempedulikan kita


Melainkan saat kita menyadari bahwa orang itu


Akan lebih berbahagia apabila kita melepasnya


Tetapi apabila kamu benar benar mencintai seseorang,


Jangan dengan mudah kita melepaskannya


Berjuanglah demi cintamu… Fight for your dream !


Itulah cinta yang sejati..


Bukannya seperti prinsip ” Easy come.. Easy go… “






Lebih baik menunggu orang yang benar benar kamu inginkan


Daripada berjalan bersama orang ” yang tersedia “


Lebih baik menunggu orang yang kamu cintai


Daripada orang yang berada di ” sekelilingmu “






Lebih baik menunggu orang yang tepat


Karena hidup ini terlalu berharga dan terlalu singkat


Untuk dibuang dengan hanya ” seseorang “


Atau untuk dibuang dengan orang yang tidak tepat






Kadang kala, orang yang kamu cintai adalah orang yang paling menyakiti hatimu


Dan kadang kala teman yang membawamu di dalam pelukannya


Dan menangis bersamamu adalah cinta yang tidak kamu sadari






Ucapan yang keluar dari mulut seseorang


Dapat membangun orang lain, tetapi dapat juga menjatuhkannya


Bila bukan diucapkan pada orang, waktu, dan tempat yang benar


Ini jelas bukan sesuatu yang bijaksana






Ucapan yang keluar dari mulut seseorang


Dapat berupa kebenaran ataupun kebohongan untuk menutupi isi hati


Kita dapat mengatakan apa saja dengan mulut kita


Tetapi isi hati kita yang sebenarnya tidak akan dapat dipungkiri






Apabila kamu hendak mengatakan sesuatu..


Tataplah matamu di cermin dan lihatlah kepada matamu


Dari situ akan terpancar seluruh isi hatimu


Dan kebenaran akan dapat dilihat dari sana

======================================================



Kulitnya hitam. Wajahnya jelek. Usianya tua. Waktu pertama kali masuk ke rumah wanita itu, hampir saja ia percaya kalau ia berada di rumah hantu.




Lelaki kaya dan tampan itu sejenak ragu kembali. Sanggupkah ia menjalani keputusannya? Tapi ia segera kembali pada tekadnya. Ia sudah memutuskan untuk menikahi dan mencintai perempuan itu. Apapun resikonya.




Suatu saat perempuan itu berkata padanya, “Ini emas-emasku yang sudah lama kutabung, pakailah ini untuk mencari wanita idamanmu, aku hanya membutuhkan status bahwa aku pernah menikah dan menjadi seorang istri.” Tapi lelaki itu malah menjawab, “Aku sudah memutuskan untuk mencintaimu. Aku takkan menikah lagi.”




Semua orang terheran-heran. Keluarga itu tetap utuh sepanjang hidup mereka. Bahkan mereka dikaruniai anak-anak dengan kecantikan dan ketampanan yang luar biasa.




Bertahun-tahun kemudian orang-orang menanyakan rahasia ini padanya. Lelaki itu menjawab enteng, “Aku memutuskan untuk mencintainya. Aku berusaha melakukan yang terbaik. Tapi perempuan itu melakukan semua kebaikan yang bisa ia lakukan untukku. Sampai aku bahkan tak pernah merasakan kulit hitam dan wajah jeleknya dalam kesadaranku. Yang kurasakan adalah kenyamanan jiwa yang melupakan aku pada fisik.”




Begitulah cinta ketika ia terurai jadi perbuatan. Ukuran integritas cinta adalah ketika ia bersemi dalam hati…terkembang dalam kata… terurai dalam perbuatan…Kalau hanya berhenti dalam hati, itu cinta yang lemah dan tidak berdaya. Kalau hanya berhenti dalam kata, itu cinta yang disertai dengan kepalsuan dan tidak nyata… Kalau cinta sudah terurai jadi perbuatan, cinta itu sempurna seperti pohon; akarnya terhunjam dalam hati, batangnya tegak dalam kata, buahnya menjumbai dalam perbuatan. Persis seperti iman, terpatri dalam hati, terucap dalam lisan, dan dibuktikan oleh amal.




Semakin dalam kita merenungi makna cinta, semakin kita temukan fakta besar ini, bahwa cinta hanya kuat ketika ia datang dari pribadi yang kuat, bahwa integritas cinta hanya mungkin lahir dari pribadi yang juga punya integritas. Karena cinta adalah keinginan baik kepada orang yang kita cintai yang harus menampak setiap saat sepanjang kebersamaan.




Rahasia dari sebuah hubungan yang sukses bertahan dalam waktu lama adalah pembuktian cinta terus menerus. Yang dilakukan para pecinta sejati di sini adalah memberi tanpa henti. Hubungan bertahan lama bukan karena perasaan cinta yang bersemi di dalam hati, tapi karena kebaikan tiada henti yang dilahirkan oleh perasaan cinta itu.




Seperti lelaki itu, yang terus membahagiakan istrinya, begitu ia memutuskan untuk mencintainya. Dan istrinya, yang terus menerus melahirkan kebajikan dari cinta tanpa henti. Cinta yang tidak terurai jadi perbuatan adalah jawaban atas angka-angka perceraian yang semakin menganga lebar dalam masyarakat kita.




“Jika kita memiliki kesempatan utk menjadi seseorang yg LUAR BIASA, Kenapa kita memilih utk menjadi biasa-biasa saja? Bukankah hidup ini hanya sekali saja? Pastikan diri kita BERGUNA untuk orang banyak.”




Kata Mutiara Yang Paling Indah Ketika Cinta Terurai